follow me Kakaa

Sabtu, 14 April 2012

Dari kami, untuk Tuan berdasi :)


 Pagi datang menyambut dengan senyumnya yang cerah
Secerah senyum kami, orang kecil, pada harapan yang tak pernah putus
Pada harapan-harapan besar setiap pagi untuk mendapatkan se sen rupiah
Pada harapan-harapan besar setiap pagi demi sesuap nasi
Kami, orang kecil melihatmu bersedan mewah melintasi jalan beraspal
Dengan mobil-mobil mewah tak bernoda yang menyumbangkan polusi
Polusi yang setiap hari kami rasakan, udara sesak di kolong jembatan
Hai Tuan berdasi, apa kalian pernah memikirkan nasib kami, orang kecil?
Untuk tuan berdasi, pejabat negara, bukan! Kacung negara? Mungkin!
Untuk tuan berdasi, tak pernahkah kalian berpikir? 
karena kami disini kalian ada diatas
Mempermainkan uang rakyat, mengakali jabatan untuk jadi raja
Ibarat Tuan pedal sepeda kanan, kamilah pedal sepeda kiri yang berada dibawah
Ibarat Tuan roda yang ada diatas, kamilah roda yang ada dibawah,
yang sedang merasakan tajamnya kerikil kehidupan
Tahukah hai Tuan Berdasi?
kami memang tak berpendidikan tinggi sama seperti Tuan
Anak kami 3, si SD tak bersepatu kesekolah
Si SMP tak mampu kami belikan seragam baru hingga putus sekolah
Si SMA, tidak! Dia tak pernah sampai SMA, Dia membantuku, membantu kami, orang kecil juga
Hai Tuan berdasi, apakah kalian tidak malu mengatasnamakan rakyat karena jabtan yang diamanahkan pada kalian
Tapi nyatanya? Apa kontraprestasinya pada kami, yang telah mempercayakan Tuan duduk manis di kursi-kursi mahal dan ruang ber-AC?
Bahkan toilet kalianpun lebih mewah dari gubuk kardu kami
Tuan, mungkin jika Tuan sesekali merasakan jadi roda yang ada dibawah,
Tuan akan merasakan betapa hidup tidak seperti yang tuan rasakan saat ini, tanpa sedikitpun menoleh pada kami, orang kecil tak berpendidikan




@TiyasWidyastuti

Tidak ada komentar:

Posting Komentar