Perasaan ini
lama-lama membuatku terusik
Menerobos halus ke
dalam celah-celah kalbu
Berdesir pelan
darahku tatkala perasaan itu muncul
Lidahku kelu, ada
sesuatu yang menyekat tenggorokanku
Hingga kata-kata
yang entah apa tak sanggup meluncur di sela-sela bibirku
Menelusup lebih
dalam, perasaan itu sangat aneh, indah tapi terkadang menyesakkan
Bagai pecahan
kristal masa lalu yang sempat terulang
Masa lalu yang
sempat indah berkeliaran di memori otakku
Namun menorehkan
luka yang sangat dalam
Dan balutan
penyembuh luka itu kian lama datang
Yaitu perasaan
ini, aku bisa merasakan tapi belum bisa menebaknya
Aku takut salah
untuk kedua kali
Aku takut harapan
yang membuncah itu ternyata semu dan hampa
Terkadang aku
merasa kamulah yang menimbulkan perasaan ini ada
Perasaan yang
entah kapan ditanam dan tiba-tiba tumbuh mengakar dalam
Aku sesekali ingin
protes, aku tak menginginkan perasaan seperti ini lagi
Perasaan yang pernah
menebar luka dan sempat tak terobati
Tapi kini semua
seolah sia-sia
Perasaan itu sudah
menjalar, indah terkadang menyesakkan
Kamu tak pernah
memberitahuku sola perasaan itu
Perasaan yang
sama-sama kita tau, kita rasakan, dan kita pahami
Tapi kita enggan
bersuara dan saling tak acuh melawannya
Kita berusaha
menepisnya, membuangnya, itu yang membuat sesak
Tetapi itu sangat
indah dan patut disyukuri
Ya, karena kamulah
perasaan ini tumbuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar