follow me Kakaa

Minggu, 11 November 2012

Ex-enemies


Kalian pernah tau gak rasanya punya musuh?. Well, kalau lo pernah tau itu pasti lo bakal berang banget sama musuh lo dan pengen banget melempar itu orang sama bakso berkuah super pedas yang lagi lo santap dan ngasih saos sambal ke bajunya terus numpahin isi gelas lo.
Ah, begitulah. Oke, gue ngerti sih. Persaingan atau selisih paham bahkan iri biasanya jadi salah satu faktor kenapa kita bisa punya saingan yang namanya musuh. Salah satunya kisah di bawah ini. Hmmm...


Brak!!! Wilma menggebrak meja belajar adiknya. Ingga yang sedang menulis di buku catatannya terpaksa menghentikan kegiatannya itu.
“apaan sih Kak? Masuk kamar orang gak ketok pintu malah gebrak meja gak jelas!” protes Ingga.
“gue udah tau semuanya, gue gak mau kalo lo pacaran sama Yopi, titik!” seru Wilma. Alasannya jelas sudah kenapa dia melipat mukanya dan marah kepada adik cewek satu-satunya itu.
“kok gitu? Kenapa? Orang yang pacaran juga gue kenapa lo yang sewot sih Kak?” lagi-lagi Ingga protes tak dapat menerima alasan kakaknya tersebut. Dia membanting bolpoinnya ke meja lalu menghilang ke luar kamar.
Wilma semakin naik pitam. Adiknya satu itu sama-sama keras kepala. Jarang akur dan hobi berantem padahal mereka cewek. Wilma super tomboy, adiknya justru lebih feminim.
“Inggaaaaa...kalo lo gak mau putus dari bocah ingusan itu, awas lo!” ancam Wilma dari kamar Ingga.
“gue gak peduli!” teriak Ingga.
---------------------------
Wilma merapikan sepatu kets putihnya, tak lupa dia memakai kemeja yang tak dikancingnya. Kaos ungunya dibiarkan terlihat. Tangannya dengan cekatan meraih sarapan yang ada dipiringnya. Nasi goreng pedas-favoritnya.
“Kak, motor gue ngadat tuh, anterin gue ke sekolah ya?” Ingga membuka obrolan. Kakaknya seperti tak mengiraukannya. Wilma masih asik mengunyah nasi gorengnya.
“Kak Wilma! Lo denger gue gak sih?” celetuk Ingga dengan nada meninggi.
“oh, lo ngomong sama gue?” jawab Wilma santai tanpa menoleh pada adiknya yang mulai cemberut.
“kagak! Ngomong sama sendok! Pliss dong Kak, serius nih, lo ngampus pagi ini, anter gue ya,” Ingga memelas.
“minta anter nyokap kek atau bokap lah, males gue,”
“Kak Wilma!!! Ayah jam segini gak ada di meja makan berarti dia udah kerja, ibu lagi ambil kue di tetangga, lagian lo rese bener sih,”
“protes mulu! Anak kecil kebanyakan ngoceh! Yaudah buruan! Tapi inget lo kudu putus sama adek sepupu si Arya itu!”
“berisik!” kata Ingga.
---------------------
Suasana SMA tempat Ingga bersekolah sudah ramai. Ingga membetulkan baju dan rambutnya sebentar.
“ih ganjen amat lo!” celetuk Wilma.
“komen mulu! Daripada lo, dandanan kayak cowok, pantes aja jomblo menahun!” Ingga berlari menjauh sembari menjulurkan lidahnya ke arah Wilma.
“eh sialan lo! Gue gak mau jemput lo!” Wilma kesal.
-----------------------------
Ingga meletakkan tasnya di meja paling depan. Dia mengeluarkan buku cetak kimia, mata pelajaran jam pertama. Sekedar mengulang materi yang ia baca semalam. Ingga memang tergolong siswa pandai di kelas. Dia masuk peringkat 3 besar dan beberapa kali mewakili sekolahnya di ajang olimpiade SAINS SMA.
Cowok itu berjalan pelan memasuki ruang kelas lalu menghampiri meja Ingga.
“pagi Ngga, kok bete?” tanya Yopi, pacar Ingga sekaligus teman kelasnya selama hampir dua tahun ini.
“jelas lah, pokoknya aku gak mau kayak gini terus Yop. Kakak gue selalu protes sama hubungan kita Cuma gara-gara sepupu kamu itu.” Celoteh Ingga.
“kok gara-gara Kak Arya? Kak Wilma sendiri sih selalu bikin ulah sama Kakak sepupuku.” Protes Yopi tak mau kalah.
“udah deh, kalo kita berargumen kayak gini ujungnya kita yang berantem. Kita cari ide gimana caranya mereka bisa baikan. Masa iya musuhan dari jaman SMP? Awet bener kayak pake formalin.” Gerutu Ingga.
“aku setuju sama usulmu. Kamu emang pinter deh say,” goda Yopi pada Ingga.
“huhhh...dasar cengo! Balik sana ke tempat dudukmu, ntar Rina dateng bisa didemo kamu gara-gara menyabotase tempat duduk dia disini, hahahaha”
------------------------
Gedung D lantai 1 di salah satu kampus Negeri di Ibukota tampak ramai. Bukan karena jam mata kuliah yang telah selesai melainkan ulah beberapa mahasiswa.
“eh, lo kan yang bikin ban motor gue kempes?” seru sebuah suara.
Wilma menoleh tanpa rasa bersalah. Arya sudah berdiri di belakangnya. Cowok tinggi itu benar-benar marah.
“what? Anda sedang berbicara dengan saya?” sahut Wilma dengan gaya tengilnya santai sembari tersenyum sinis.
“siapa lagi cewek jadi-jadian tukang rusuh disini?”
“ehm, udah sekolah sampe kuliah kayak gini cara ngomong masih gak ada sopan-sopannya ya? Kayak anak TK!”
“sialan! Awas lo! Liat ntar!” Arya berlalu bersama dua temannya. Wilma semacam merasa puas berhasil membalas perbuatan Arya-musuhnya.
Arya dan Wilma memang sudah gak akur semenjak mereka SMP kelas delapan. Dulu, selisih faham diantara merekalah yang menyebabkan mereka berseteru gak jelas sampai sekarang ini.
Awalnya, Arya dan Wilma sama-sama terpilih sebagai kandidat peserta olimpiade Matematika yang akan mewakili SMP mereka. Namun, suatu hari Arya jatuh sakit dan opname di rumah sakit selama beberapa hari. Karena alasan waktu yang mendesak, akhirnya terpilihlah Wilma yang tadinya hanya peserta cadangan. Arya yang mengetahui hal ini marah tanpa sebab, dia mengira Wilmalah yang selama ini bermuka manis di depan para guru agar dia yang terpilih.
Wilma tak mengerti awalnya, namun Arya justru memperkeruh suasana yang membuat Wilmapun merasa dipojokkan.
Karena hal sepele dan salah paham diantara merekalah yang membuat mereka saling bermusuhan.
--------------------------
Kejadian itu sudah berlalu sekitar 3 minggu yang lalu. Arya vs Wilma sudah bukan buah bibir teman sefakultas mereka gara-gara ulah mereka yang sering keterlaluan dan berimbas ke teman-teman mereka atau bahkan salah sasaran kepada Dosen.
Wilma bukan lagi cewek aneh menyebalkan dimata Arya begitu juga sebaliknya.
Hidup memang selalu menyimpan misteri. Kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi besok meskipun kita dengan rapi mensetting planing dari kemaren atau lusa untuk besok.
Arya dan Wilma pernah bersumpah di depan teman-temannya sewaktu SMA bahwa mereka sampai kapanpun juga gak akan pernah bersatu. Konyol memang, macam anak TK yang berantem lalu musuhan hanya karena rebutan lolipop seharga 3000. Alih-alih sudah terkenal sebagai musuh toh sekarang siapa yang menyangka kalau mereka sekarang justru bersahabat baik.
Wilma, gadis tomboy hobi berantem dan Arya yang juga berkarakter keras kepal dan egois kini menyatu bak dua unsur yang setara setelah direaksi. Dua unsur berbeda jenis, sifat maupun atom relatifnya kini kompak dan sempat menimbulkan heboh dikalangan teman-teman kampus mereka.
Ini semua bukan karena mereka sendiri juga, melainkan kerjaan Ingga dan Yopi yang dengan segala usaha, susah payah menyatukan kedua kakaknya itu. Ingga muak dengan sifat kekanakan kakaknya. Demikian pula Yopi yang selalu berusaha tutup kuping tiap kakak sepupunya itu melontarkan ocehan pedasnya gara-gara musuh bebuyutannya, Wilma.
Dan akhirnya kucing dan tikus yang selama ini selalu berantem kini bersatu dan bersahabat. :)




So, buat seseorang yang pernah menganggap gue musuh, gue seneng loh, itu artinya lo nganggep gue ada. Inget, hidup itu gak melulu Cuma buat ngurusin orang lain kok. Capek loh musuhan itu. Nguras emosi!. Hahahaha.
Semoga Cuma ada mantan musuh sama mantan pacar *eh* ya bukan mantan sahabat atau mantan teman. #kyaaaaaa

1 komentar:

  1. Grand Victoria Casino - Mapyro
    Grand Victoria Casino Hotel & Hotel. The closest casino to Grand 정읍 출장샵 Victoria is 4 star hotel. Grand 고양 출장샵 Victoria Casino is 경상남도 출장안마 open 24 hours 여주 출장마사지 every day of 경기도 출장마사지 the year.

    BalasHapus