Kalian
pernah tau gak rasanya punya musuh?. Well, kalau lo pernah tau itu pasti lo
bakal berang banget sama musuh lo dan pengen banget melempar itu orang sama bakso
berkuah super pedas yang lagi lo santap dan ngasih saos sambal ke bajunya terus
numpahin isi gelas lo.
Ah,
begitulah. Oke, gue ngerti sih. Persaingan atau selisih paham bahkan iri
biasanya jadi salah satu faktor kenapa kita bisa punya saingan yang namanya
musuh. Salah satunya kisah di bawah ini. Hmmm...
Brak!!! Wilma menggebrak
meja belajar adiknya. Ingga yang sedang menulis di buku catatannya terpaksa
menghentikan kegiatannya itu.
“apaan sih Kak? Masuk
kamar orang gak ketok pintu malah gebrak meja gak jelas!” protes Ingga.
“gue udah tau semuanya,
gue gak mau kalo lo pacaran sama Yopi, titik!” seru Wilma. Alasannya jelas
sudah kenapa dia melipat mukanya dan marah kepada adik cewek satu-satunya itu.
“kok gitu? Kenapa? Orang
yang pacaran juga gue kenapa lo yang sewot sih Kak?” lagi-lagi Ingga protes tak
dapat menerima alasan kakaknya tersebut. Dia membanting bolpoinnya ke meja lalu
menghilang ke luar kamar.
Wilma semakin naik pitam.
Adiknya satu itu sama-sama keras kepala. Jarang akur dan hobi berantem padahal
mereka cewek. Wilma super tomboy, adiknya justru lebih feminim.
“Inggaaaaa...kalo lo gak
mau putus dari bocah ingusan itu, awas lo!” ancam Wilma dari kamar Ingga.
“gue gak peduli!” teriak
Ingga.
---------------------------
Wilma merapikan sepatu
kets putihnya, tak lupa dia memakai kemeja yang tak dikancingnya. Kaos ungunya
dibiarkan terlihat. Tangannya dengan cekatan meraih sarapan yang ada
dipiringnya. Nasi goreng pedas-favoritnya.
“Kak, motor gue ngadat
tuh, anterin gue ke sekolah ya?” Ingga membuka obrolan. Kakaknya seperti tak
mengiraukannya. Wilma masih asik mengunyah nasi gorengnya.
“Kak Wilma! Lo denger gue
gak sih?” celetuk Ingga dengan nada meninggi.
“oh, lo ngomong sama gue?”
jawab Wilma santai tanpa menoleh pada adiknya yang mulai cemberut.
“kagak! Ngomong sama
sendok! Pliss dong Kak, serius nih, lo ngampus pagi ini, anter gue ya,” Ingga
memelas.
“minta anter nyokap kek
atau bokap lah, males gue,”
“Kak Wilma!!! Ayah jam
segini gak ada di meja makan berarti dia udah kerja, ibu lagi ambil kue di
tetangga, lagian lo rese bener sih,”
“protes mulu! Anak kecil
kebanyakan ngoceh! Yaudah buruan! Tapi inget lo kudu putus sama adek sepupu si
Arya itu!”
“berisik!” kata Ingga.
---------------------
Suasana SMA tempat Ingga
bersekolah sudah ramai. Ingga membetulkan baju dan rambutnya sebentar.
“ih ganjen amat lo!”
celetuk Wilma.
“komen mulu! Daripada lo,
dandanan kayak cowok, pantes aja jomblo menahun!” Ingga berlari menjauh sembari
menjulurkan lidahnya ke arah Wilma.
“eh sialan lo! Gue gak mau
jemput lo!” Wilma kesal.
-----------------------------
Ingga meletakkan tasnya di
meja paling depan. Dia mengeluarkan buku cetak kimia, mata pelajaran jam
pertama. Sekedar mengulang materi yang ia baca semalam. Ingga memang tergolong
siswa pandai di kelas. Dia masuk peringkat 3 besar dan beberapa kali mewakili
sekolahnya di ajang olimpiade SAINS SMA.
Cowok itu berjalan pelan
memasuki ruang kelas lalu menghampiri meja Ingga.
“pagi Ngga, kok bete?”
tanya Yopi, pacar Ingga sekaligus teman kelasnya selama hampir dua tahun ini.
“jelas lah, pokoknya aku
gak mau kayak gini terus Yop. Kakak gue selalu protes sama hubungan kita Cuma
gara-gara sepupu kamu itu.” Celoteh Ingga.
“kok gara-gara Kak Arya?
Kak Wilma sendiri sih selalu bikin ulah sama Kakak sepupuku.” Protes Yopi tak
mau kalah.
“udah deh, kalo kita
berargumen kayak gini ujungnya kita yang berantem. Kita cari ide gimana caranya
mereka bisa baikan. Masa iya musuhan dari jaman SMP? Awet bener kayak pake
formalin.” Gerutu Ingga.
“aku setuju sama usulmu.
Kamu emang pinter deh say,” goda Yopi pada Ingga.
“huhhh...dasar cengo!
Balik sana ke tempat dudukmu, ntar Rina dateng bisa didemo kamu gara-gara
menyabotase tempat duduk dia disini, hahahaha”
------------------------
Gedung D lantai 1 di salah
satu kampus Negeri di Ibukota tampak ramai. Bukan karena jam mata kuliah yang
telah selesai melainkan ulah beberapa mahasiswa.
“eh, lo kan yang bikin ban
motor gue kempes?” seru sebuah suara.
Wilma menoleh tanpa rasa
bersalah. Arya sudah berdiri di belakangnya. Cowok tinggi itu benar-benar
marah.
“what? Anda sedang
berbicara dengan saya?” sahut Wilma dengan gaya tengilnya santai sembari
tersenyum sinis.
“siapa lagi cewek
jadi-jadian tukang rusuh disini?”
“ehm, udah sekolah sampe
kuliah kayak gini cara ngomong masih gak ada sopan-sopannya ya? Kayak anak TK!”
“sialan! Awas lo! Liat
ntar!” Arya berlalu bersama dua temannya. Wilma semacam merasa puas berhasil
membalas perbuatan Arya-musuhnya.
Arya dan Wilma memang
sudah gak akur semenjak mereka SMP kelas delapan. Dulu, selisih faham diantara
merekalah yang menyebabkan mereka berseteru gak jelas sampai sekarang ini.
Awalnya, Arya dan Wilma sama-sama terpilih sebagai kandidat peserta
olimpiade Matematika yang akan mewakili SMP mereka. Namun, suatu hari Arya
jatuh sakit dan opname di rumah sakit selama beberapa hari. Karena alasan waktu
yang mendesak, akhirnya terpilihlah Wilma yang tadinya hanya peserta cadangan.
Arya yang mengetahui hal ini marah tanpa sebab, dia mengira Wilmalah yang
selama ini bermuka manis di depan para guru agar dia yang terpilih.
Wilma tak mengerti awalnya, namun Arya justru memperkeruh suasana yang
membuat Wilmapun merasa dipojokkan.
Karena hal sepele dan salah paham diantara merekalah yang membuat mereka
saling bermusuhan.
--------------------------
Kejadian itu sudah berlalu
sekitar 3 minggu yang lalu. Arya vs Wilma sudah bukan buah bibir teman
sefakultas mereka gara-gara ulah mereka yang sering keterlaluan dan berimbas ke
teman-teman mereka atau bahkan salah sasaran kepada Dosen.
Wilma bukan lagi cewek
aneh menyebalkan dimata Arya begitu juga sebaliknya.
Hidup memang selalu
menyimpan misteri. Kita tak akan pernah tau apa yang akan terjadi besok
meskipun kita dengan rapi mensetting planing dari kemaren atau lusa untuk
besok.
Arya dan Wilma pernah
bersumpah di depan teman-temannya sewaktu SMA bahwa mereka sampai kapanpun juga
gak akan pernah bersatu. Konyol memang, macam anak TK yang berantem lalu
musuhan hanya karena rebutan lolipop seharga 3000. Alih-alih sudah terkenal
sebagai musuh toh sekarang siapa yang menyangka kalau mereka sekarang justru
bersahabat baik.
Wilma, gadis tomboy hobi
berantem dan Arya yang juga berkarakter keras kepal dan egois kini menyatu bak
dua unsur yang setara setelah direaksi. Dua unsur berbeda jenis, sifat maupun
atom relatifnya kini kompak dan sempat menimbulkan heboh dikalangan teman-teman
kampus mereka.
Ini semua bukan karena
mereka sendiri juga, melainkan kerjaan Ingga dan Yopi yang dengan segala usaha,
susah payah menyatukan kedua kakaknya itu. Ingga muak dengan sifat kekanakan
kakaknya. Demikian pula Yopi yang selalu berusaha tutup kuping tiap kakak
sepupunya itu melontarkan ocehan pedasnya gara-gara musuh bebuyutannya, Wilma.
Dan akhirnya kucing dan tikus yang selama ini selalu berantem kini bersatu dan bersahabat. :)
So,
buat seseorang yang pernah menganggap gue musuh, gue seneng loh, itu artinya lo
nganggep gue ada. Inget, hidup itu gak melulu Cuma buat ngurusin orang lain
kok. Capek loh musuhan itu. Nguras emosi!. Hahahaha.
Semoga
Cuma ada mantan musuh sama mantan pacar *eh* ya bukan mantan sahabat atau
mantan teman. #kyaaaaaa
Grand Victoria Casino - Mapyro
BalasHapusGrand Victoria Casino Hotel & Hotel. The closest casino to Grand 정읍 출장샵 Victoria is 4 star hotel. Grand 고양 출장샵 Victoria Casino is 경상남도 출장안마 open 24 hours 여주 출장마사지 every day of 경기도 출장마사지 the year.